...:: Selamat Datang di Blog sederhana ini ::..

Sabtu, 15 Desember 2007

AYAHKU TUKANG BATU

Alkisah, sebuah keluarga sederhana memiliki seorang putri yang menginjak remaja. Sang ayah bekerja sebagai tukang batu di sebuah perusahaan kontraktor besar di kota itu. Sayang, sang putri merasa malu dengan ayahnya. Jika ada yang bertanya tentang pekerjaan ayahnya, dia selalu menghindar dengan memberi jawaban yang tidak jujur. "Oh, ayahku bekerja sebagai petinggi di perusahaan kontraktor," katanya, tanpa pernah menjawab bekerja sebagai apa.

Si putri lebih senang menyembunyikan keadaan yang sebenarnya. Ia sering berpura-pura menjadi anak dari seorang ayah yang bukan bekerja sebagai tukang batu. Melihat dan mendengar ulah anak semata wayangnya, sang ayah bersedih. Perkataan dan perbuatan anaknya yang tidak jujur dan mengingkari keadaan yang sebenarnya telah melukai hatinya.

Hubungan di antara mereka jadi tidak harmonis. Si putri lebih banyak menghindar jika bertemu dengan ayahnya. Ia lebih memilih mengurung diri di kamarnya yang kecil dan sibuk menyesali keadaan. "Sungguh Tuhan tidak adil kepadaku, memberiku ayah seorang tukang batu," keluhnya dalam hati.

Melihat kelakuan putrinya, sang ayah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Maka, suatu hari, si ayah mengajak putrinya berjalan berdua ke sebuah taman, tak jauh dari rumah mereka. Dengan setengah terpaksa, si putri mengikuti kehendak ayahnya.

Setelah sampai di taman, dengan raut penuh senyuman, si ayah berkata, "Anakku, ayah selama ini menghidupi dan membiayai sekolahmu dengan bekerja sebagai tukang batu. Walaupun hanya sebagai tukang batu, tetapi ayah adalah tukang batu yang baik, jujur, disiplin, dan jarang melakukan kesalahan. Ayah ingin menunjukkan sesuatu kepadamu, lihatlah gedung bersejarah yang ada di sana. Gedung itu bisa berdiri dengan megah dan indah karena ayah salah satu orang yang ikut membangun. Memang, nama ayah tidak tercatat di sana, tetapi keringat ayah ada di sana. Juga, berbagai bangunan indah lain di kota ini di mana ayah menjadi bagian tak terpisahkan dari gedung-gedung tersebut. Ayah bangga dan bersyukur bisa bekerja dengan baik hingga hari ini."

Mendengar penuturan sang ayah, si putri terpana. Ia terdiam tak bisa berkata apa-apa. Sang ayah pun melanjutkan penuturannya, "Anakku, ayah juga ingin engkau merasakan kebanggaan yang sama dengan ayahmu. Sebab, tak peduli apa pun pekerjaan yang kita kerjakan, bila disertai dengan kejujuran, perasaan cinta dan tahu untuk apa itu semua, maka sepantasnya kita mensyukuri nikmat itu."

Setelah mendengar semua penuturan sang ayah, si putri segera memeluk ayahnya. Sambil terisak, ia berkata, "Maafkan putri, Yah. Putri salah selama ini. Walaupun tukang batu, tetapi ternyata Ayah adalah seorang pekerja yang hebat. Putri bangga pada Ayah." Mereka pun berpelukan dalam suasana penuh keharuan.

Saudara,

Begitu banyak orang yang tidak bisa menerima keadaan dirinya sendiri apa adanya. Entah itu masalah pekerjaaan, gelar, materi, kedudukan, dan lain sebagainya. Mereka merasa malu dan rendah diri atas apa yang ada, sehingga selalu berusaha menutupi dengan identitas dan keadaan yang dipalsukan.

Tetapi, justru karena itulah, bukan kebahagiaan yang dinikmati. Namun, setiap hari mereka hidup dalam keadaan was was, demi menutupi semua kepalsuan. Tentu, pola hidup seperti itu sangat melelahkan.

Maka, daripada hidup dalam kebahagiaaan yang semu, jauh lebih baik seperti tukang batu dalam kisah di atas. Walaupun hidup pas-pasan, ia memiliki kehormatan dan integritas sebagai manusia.

Sungguh, bisa menerima apa adanya kita hari ini adalah kebijaksanaan. Dan, mau berusaha memulai dari apa adanya kita hari ini dengan kejujuran dan kerja keras adalah keberanian !



Read more!

Kamis, 13 Desember 2007

Hakikat Hidup di Dunia


Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, pandangan kita terhadap kehidupan di dunia ini tidak lain hanyalah sekedar tempat mampir sebentar. Sebab masih ada perjalanan panjang seorang anak manusia ke depannya. Dunia ini adalah alam yang berada pada urutan kedua dalam perjalanan manusia, setelah sebelumnya hidup di alam
rahim, selama kurang lebih 9 bulan. Dunia yang sekarang kita tempati ini, paling lama 100 tahun akan kita tempuh. Tapi ukuran ini tidak baku, sebab kapan saja dan dimana saja, Allah SWT akan berkenan memindahkan kita ke alam lainnya lagi.

Bisa saja seorang baru sekali menghirup udara dunia ini, lalu Allah SWT langsung memanggilnya. Ada juga yang sudah tua, tapi tidak sedikit yang masih muda, sehat wal afiat, punya karir bagus, kaya, terhormat dan sedang jaya-jayanya, namun ketentuan Allah SWT tidak bisa ditolak oleh manusia manapun. Kapan saja Allah mau, dicabutlah nyawa kita, dengan sebab tertentu atau pun tanpa sebab tertentu. Segala macam daya dan upaya yang kita lakukan, tidak akan mampu menolak apa yang telah Allah tetapkan.

Setelah melewati alam dunia ini, semua manusia akan mengalami banyak alam lainnya. Pilihannya ada dua, mendapatkan kenikmatan atau kesengsaraan. Tapi memilihnya harus sejak sekarang ini, bukan pada saat kita sudah di alam lain nanti. Sebab alam dunia sekarang ini memang telah ditetapkan oleh Allah untuk dijadikan penentu tempat kita ketika berpindah ke alam lain.

Di alam dunia ini, Allah hanya meminta kita untuk menyatakan pengakuan bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusannya. Lalu kita hidup dengan menggunakan aturan syariah yang telah ditetapkannya. Semua informasi tentang tata cara kehidupan yang dikehendaki-Nya, sudah disampaikan dengan sangat jelas melalui Qur’an dan Hadits. Tidak ada alasan lagi untuk berdalih bahwa seseorang di dunia ini tidak mendapatkan informasi apa-apa tentang agamanya.

Bila seseorang di dunia ini menjalankan apa yang Allah tetapkan, maka ketika masuk ke alam lain nanti, kebahagiaan akan tetap meliputinya. Baik kebahagiaan jasmani maupun rohani. Sebaliknya, bila alam dunia ini dijadikan tempat untuk main-main, melupakan apa yang Allah perintahkan, melanggar apa yang telah dilarangnya, menganggap sepi semua aturan-Nya,
maka begitu masuk ke alam lain, dia harus siap hidup sengsara lahir batin. Di alam kubur akan disiksa dengan azab yang pedih. Di padang mahsyar akan dibuat tersesat dan ketakutan. Di pengadilan akhir zaman akan dijatuhkan vonis berat dan kemudian akhirnya akan dimasukkan ke
dalam gejolak api neraka yang menyakitkan.

Alangkah bahagianya seseorang yang bisa melihat peta perjalanan seorang anak manusia dengan cara seperti ini. Toh, masa hidupnya di alam dunia ini sangat relatif, bisa lama atau bisa juga sebentar. Sedangkan alam-alam lain yang akan kita hadapi nanti begitu besar dan abadi.
Sayang sekali bila kesempatan emas berupa waktu yang disediakan di alam dunia ini kita sia-siakan. Lebih baik sedikit susah, sabar dan bersungguh-sungguh di alam dunia yang hanya sementara, dari pada tersiksa abadi di alam lainnya lagi.

Kita semua akan segera pindah alam, cepat atau lambat. Pastikan bahwa ketika kita pindah ke alam lain, kita membawa bekal iman dan amal shalih. Kalau tidak, kita akan sangat merugi.

Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali mereka
yang beriman dan beramal shalih, serta saling menasehati dengan kebenaran dan saling menasehati dengan kesabaran
(QS Al-'Ashr: 1-4)

sumber :
www.eramuslim.com

Read more!

Rabu, 12 Desember 2007

Kelinci Super Sakti


Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, Tiba tiba datang se-ekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan
yang menang, dan saya yakin saya akan menang.'

Sang Rubah jantan merasa tertantang,'dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?' Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai,Sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya,Lalu kelinci berkata :' Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang.'Sang serigala merasa tertantang, ' dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?' Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, Tiba tiba datang se-ekor beruang besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata :' Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang.'Sang Beruang merasa tertantang, ' dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?' Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci,Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai, Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, Sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai 'Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan !! '

Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata ' Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang.'

Nb.
Winner selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan ukhuwah harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama: [MESKIPUN] DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK DARI KITA Siapa akan memulai kebaikan hari ini?

Read more!

Melati di Kaki Bukit

Di lereng bukit nan indah yang dipenuhi semerbak mekarnya bunga melati, terdapat seorang gadis bunga desa nan jelita yang tinggal bersama kedua orang tuanya. Kulitnya putih bersih, pipinya merona merah, rambutnya hitam dan panjang terurai. Melati nama sang gadis nan sangat patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Menjelang dewasa, sang gadis telah tertambat hatinya dengan seorang pemuda sederhana. Sang pemuda bukanlah orang yang hebat, namun kesalehan, kecakapan dan kerajinannya menjadikannya sebagai panutan para pemuda desa sekitar. Melati dan sang pemuda sungguh merupakan pasangan yang ideal bagai cerita-cerita roman kuno.

Dibalik bukit terdapat seorang saudagar kuda yang kaya raya yang hanya mempunyai anak semata wayang. Sejak kecil sang saudagar telah memanjakan anaknya dengan uang dan selalu memenuhi segala permintaan sang anak, hingga tumbuh besar menjadi seorang pemuda playboy yang kurang ajar.

Kecantikan sang bunga desa ini terbang semerbak terbawa angin dan sampai ke si playboy anak saudagar kaya di desa balik bukit. Walaupun telah mempunyai beberapa kekasih, si playboy ini tampaknya sangat penasaran. Segeralah si playboy menyusun rencana untuk menggaet Melati untuk duduk dalam jajaran kekasihnya.

Di pagi nan cerah, si playboy dengan rombongan pengawal berkudanya datang berkunjung ke desa Melati. Dalam perjalanannya, si playboy berpapasan dengan si Melati dan beberapa gadis yang sedang menuju sungai untuk mencuci baju. Si playboy menghentikan langkah Melati, dan tertegun menatap Melati. Melatipun kebingungan, segera berpaling dan pergi mengejar temannya menuju sungai.

"Sungguh luar biasa" gumam si playboy. "Sungguh bahagianya kalau saja aku dapat memilikinya", katanya kepada pengawal pribadinya. Bersama pengawalnya, si playboy bergegas mencari rumah orang tua Melati. Si playboy membawakan sutra dan anggur terbaik untuk orang tua Melati sebagai tanda perkenalan, setelah mengutarakan maksud hati untuk meminang Melati, si playboy pun meminta diri. Si playboy berpesan bahwa dia akan kembali berkunjung sebulan kemudian.

Sungguh keputusan yang tidak mudah bagi orang tua Melati yang nan lugu. Kehidupan yang berkecukupan untuk Melati merupakan dambaan bagi mereka. Melati pun tidak ingin melukai orang tuanya, namun juga sang kekasih yang begitu setia kecewa, kondisi yang sungguh sulit diputuskan. Sang kekasih dan beberapa sahabat dekatnya berusaha mencari jalan keluar.
"Itu si playboy dari kota di balik bukit, aku telah mencari tahu siapa dia"! Seru seorang sahabat. "Kita bisa menyelesaikan hal ini dengan bantuan pamanku". Sahabatnyapun meminta sang paman untuk datang berkunjung ke rumah orang tua kedua kekasih si playboy itu. Sang paman datang menanyakan kesehatan orangtua dua orang kekasih si playboy, dan sekaligus bagaimana dengan perjodohan anak gadisnya. Sang paman melakukan kunjungan ini beberapa kali dalam sebulan kepada kedua keluarga tersebut.
Sang kekasihpun mendesak si playboy "Kapan kita akan menikah?". Bagai dilecut cambuk si playboy setelah mendengar ada orang yang datang serius menanyakan perjodohan kedua kekasihnya itu. "Kalau aku tidak putuskan segera, aku akan kehilangan keduanya, yang satu, yang satu lagi kaya." katanya dalam hati.

Sejak itu waktu dan perhatian si playboy habis untuk memperbaiki hubungan baik dengan kedua kekasihnya itu. Dia berusaha keras untuk merahasiakan satu sama lain. Bulan berganti bulan, tahunpun berganti, namun sang paman yang serius menanyakan perjodohan itu bagai lenyap ditelan bumi, tidak datang berkunjung lagi kerumah orang tua kekasih si playboy.

"Apa, ini mungkin sebuah permainan ?" si playboy pun, mengajak pengawalnya untuk berkunjung ke rumah orang tua Melati. Dengan membawa hadiah lengkap, si playboypun membulatkan tekadnya untuk melamar Melati. Namun Melati sudah tidak dijumpainya di rumah orang tuanya, dia telah menikah dengan pimpinan desa yang cakap.

Dua tahun telah berlalu, karena kecakapannya kekasih Melati terpilih untuk memimpin desanya. Bintang pun bersinar terang, orang tua Melatipun merestui pernikahan Melati dan kekasihnya. Mereka memang berjodoh menjadi sepasang kekasih yang ideal dan bahagia.

Si playboy pulang dengan tangan hampa, dia terkecoh akibat ketamakannya sendiri, kedua kekasihnya pun akhirnya tahu belang si playboy ini dan memutuskan untuk menikah dengan pemuda pilihan orang tua mereka.

Pembaca yang budiman,
Pesan moral strategi ini. Fokus merupakan kunci kemenangan. Kekuatan persaingan yang besar akan menjadi lemah, apabila fokus mereka terpecah belah.

Lakukan tindakan yang terbaik, tepat waktu yang effisien untuk mengubah status di saat fokus pesaing terpecah.

dikutip dari www.andriewongso.com


Read more!