...:: Selamat Datang di Blog sederhana ini ::..

Rabu, 12 Desember 2007

Melati di Kaki Bukit

Di lereng bukit nan indah yang dipenuhi semerbak mekarnya bunga melati, terdapat seorang gadis bunga desa nan jelita yang tinggal bersama kedua orang tuanya. Kulitnya putih bersih, pipinya merona merah, rambutnya hitam dan panjang terurai. Melati nama sang gadis nan sangat patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Menjelang dewasa, sang gadis telah tertambat hatinya dengan seorang pemuda sederhana. Sang pemuda bukanlah orang yang hebat, namun kesalehan, kecakapan dan kerajinannya menjadikannya sebagai panutan para pemuda desa sekitar. Melati dan sang pemuda sungguh merupakan pasangan yang ideal bagai cerita-cerita roman kuno.

Dibalik bukit terdapat seorang saudagar kuda yang kaya raya yang hanya mempunyai anak semata wayang. Sejak kecil sang saudagar telah memanjakan anaknya dengan uang dan selalu memenuhi segala permintaan sang anak, hingga tumbuh besar menjadi seorang pemuda playboy yang kurang ajar.

Kecantikan sang bunga desa ini terbang semerbak terbawa angin dan sampai ke si playboy anak saudagar kaya di desa balik bukit. Walaupun telah mempunyai beberapa kekasih, si playboy ini tampaknya sangat penasaran. Segeralah si playboy menyusun rencana untuk menggaet Melati untuk duduk dalam jajaran kekasihnya.

Di pagi nan cerah, si playboy dengan rombongan pengawal berkudanya datang berkunjung ke desa Melati. Dalam perjalanannya, si playboy berpapasan dengan si Melati dan beberapa gadis yang sedang menuju sungai untuk mencuci baju. Si playboy menghentikan langkah Melati, dan tertegun menatap Melati. Melatipun kebingungan, segera berpaling dan pergi mengejar temannya menuju sungai.

"Sungguh luar biasa" gumam si playboy. "Sungguh bahagianya kalau saja aku dapat memilikinya", katanya kepada pengawal pribadinya. Bersama pengawalnya, si playboy bergegas mencari rumah orang tua Melati. Si playboy membawakan sutra dan anggur terbaik untuk orang tua Melati sebagai tanda perkenalan, setelah mengutarakan maksud hati untuk meminang Melati, si playboy pun meminta diri. Si playboy berpesan bahwa dia akan kembali berkunjung sebulan kemudian.

Sungguh keputusan yang tidak mudah bagi orang tua Melati yang nan lugu. Kehidupan yang berkecukupan untuk Melati merupakan dambaan bagi mereka. Melati pun tidak ingin melukai orang tuanya, namun juga sang kekasih yang begitu setia kecewa, kondisi yang sungguh sulit diputuskan. Sang kekasih dan beberapa sahabat dekatnya berusaha mencari jalan keluar.
"Itu si playboy dari kota di balik bukit, aku telah mencari tahu siapa dia"! Seru seorang sahabat. "Kita bisa menyelesaikan hal ini dengan bantuan pamanku". Sahabatnyapun meminta sang paman untuk datang berkunjung ke rumah orang tua kedua kekasih si playboy itu. Sang paman datang menanyakan kesehatan orangtua dua orang kekasih si playboy, dan sekaligus bagaimana dengan perjodohan anak gadisnya. Sang paman melakukan kunjungan ini beberapa kali dalam sebulan kepada kedua keluarga tersebut.
Sang kekasihpun mendesak si playboy "Kapan kita akan menikah?". Bagai dilecut cambuk si playboy setelah mendengar ada orang yang datang serius menanyakan perjodohan kedua kekasihnya itu. "Kalau aku tidak putuskan segera, aku akan kehilangan keduanya, yang satu, yang satu lagi kaya." katanya dalam hati.

Sejak itu waktu dan perhatian si playboy habis untuk memperbaiki hubungan baik dengan kedua kekasihnya itu. Dia berusaha keras untuk merahasiakan satu sama lain. Bulan berganti bulan, tahunpun berganti, namun sang paman yang serius menanyakan perjodohan itu bagai lenyap ditelan bumi, tidak datang berkunjung lagi kerumah orang tua kekasih si playboy.

"Apa, ini mungkin sebuah permainan ?" si playboy pun, mengajak pengawalnya untuk berkunjung ke rumah orang tua Melati. Dengan membawa hadiah lengkap, si playboypun membulatkan tekadnya untuk melamar Melati. Namun Melati sudah tidak dijumpainya di rumah orang tuanya, dia telah menikah dengan pimpinan desa yang cakap.

Dua tahun telah berlalu, karena kecakapannya kekasih Melati terpilih untuk memimpin desanya. Bintang pun bersinar terang, orang tua Melatipun merestui pernikahan Melati dan kekasihnya. Mereka memang berjodoh menjadi sepasang kekasih yang ideal dan bahagia.

Si playboy pulang dengan tangan hampa, dia terkecoh akibat ketamakannya sendiri, kedua kekasihnya pun akhirnya tahu belang si playboy ini dan memutuskan untuk menikah dengan pemuda pilihan orang tua mereka.

Pembaca yang budiman,
Pesan moral strategi ini. Fokus merupakan kunci kemenangan. Kekuatan persaingan yang besar akan menjadi lemah, apabila fokus mereka terpecah belah.

Lakukan tindakan yang terbaik, tepat waktu yang effisien untuk mengubah status di saat fokus pesaing terpecah.

dikutip dari www.andriewongso.com

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda